Kenapa Selalu Besok?

Jangan tunggu besok untuk berubah. Pelajari bagaimana satu langkah kecil hari ini bisa membentuk masa depan yang luar biasa
Kenapa Selalu Besok?
Ada kalimat sederhana yang menggigit di kepala: " You could be good today. But instead you choose tomorrow. " Begitu dekat rasanya. Seperti suara kecil yang sering dibungkam di dalam hati. Padahal, hari ini bisa jadi momen perubahan. Tapi anehnya, langkah itu justru disimpan untuk besok. Seakan-akan besok lebih bersahabat daripada hari ini. Lucu, ya? Padahal besok belum tentu datang dengan janji yang lebih manis. Besok itu seperti pelangi di kejauhan: kelihatan indah, tapi semakin dikejar, semakin jauh. Kenapa Pilih Besok Padahal Bisa Hari Ini? Mungkin karena hari ini terasa berat. Atau karena ada keyakinan palsu bahwa esok hari akan ada versi diri yang lebih rajin, lebih berani, lebih siap. Seolah-olah ada "diri masa depan" yang akan turun tangan membereskan semuanya. Padahal, setiap "besok" sering kali cuma replika "hari ini". Sama-sama sibuk. Sama-sama ragu. Sama-sama penuh distraksi. Ada jebakan halus di sini. Saat merasa tidak siap, otak menawarkan…