Produktivitas Sejati Bukan Ajang Pembuktian

Produktivitas bukan tentang performa atau kejaran validasi. Produktivitas yang sehat hadir dari kekacauan, proses lambat, dan cinta pada diri sendiri
Produktivitas Sejati Bukan Ajang Pembuktian
Di dunia yang sibuk setengah mati ini, produktivitas sudah kayak mata uang sosial. Semakin banyak yang bisa dipamerkan, semakin tinggi nilai seseorang di mata banyak orang. Tapi, jujur aja, ada sesuatu yang terasa aneh di balik semua itu. Semacam kekosongan kecil yang diam-diam menempel di dalam hati. Kayak berlari di treadmill: capek iya, bergerak iya, tapi entah kenapa kok rasanya tetap di tempat. Produktivitas hari ini sering berubah jadi kompetisi. Siapa paling sibuk. Siapa paling cepat. Siapa paling kelihatan "sukses." Pelan-pelan, banyak yang lupa: produktivitas seharusnya bukan panggung. Bukan ajang pembuktian. Bukan pelarian dari rasa takut. Produktivitas sejati itu... personal. Penuh kekacauan. Penuh ketidaksempurnaan. Dan, kadang-kadang, sangat sunyi. Produktivitas: Antara Dorongan Cinta dan Dorongan Takut Ada dua sumber energi yang mendorong orang buat produktif: Cinta... atau ketakutan. Cinta mendorong pelan-pelan, sabar, penuh penghargaan terhadap proses. Takut mendorong terburu-bu…