Pernahkah muncul perasaan bahwa hidup bergerak terlalu cepat, seolah semua orang melaju dengan kecepatan yang sulit dikejar?
Ketika melihat pencapaian demi pencapaian di sekeliling, mudah sekali muncul anggapan bahwa langkah pribadi terlalu lambat.
Namun, bagaimana jika sesungguhnya seseorang tidak benar-benar tertinggal?
Tidak Ada Jam yang Sama untuk Semua Orang
Setiap individu memiliki ritme hidup yang unik.
Tidak semua orang lulus di usia yang sama, membangun karier dalam waktu yang seragam, atau meraih pencapaian pada titik yang sama. Ada yang menemukan arah lebih awal, ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami diri sendiri dan tujuan hidupnya.
Masa-masa yang terlihat "terlambat" bisa jadi merupakan momen penting untuk beristirahat, menyusun ulang arah, atau menumbuhkan sesuatu dari dalam. Proses ini jarang terlihat, namun justru krusial.
Apa yang Dijalani, Bukanlah Kegagalan
Tidak semua fase hidup menghasilkan sesuatu yang bisa dipamerkan. Ada masa yang sunyi, penuh keraguan, atau bahkan kekosongan. Tapi itu tidak berarti kegagalan. Justru di sanalah benih pertumbuhan ditanam.
Menanam benih adalah proses diam. Ia tidak tampak. Tapi tanpanya, tidak akan ada panen. Apa yang tampak tidak bergerak, belum tentu stagnan. Mungkin sedang tumbuh, perlahan namun pasti.
Tertinggal Itu Ilusi, Bukan Kenyataan
Pertanyaan penting muncul: apakah perasaan tertinggal itu datang dari keyakinan sendiri, atau dari tekanan luar? Apakah arah hidup saat ini selaras dengan nilai pribadi, atau hanya sekadar mengejar validasi?
Rayakan Perjalanan Sendiri
Setiap langkah kecil yang diambil adalah bagian dari proses penting. Tidak perlu menunggu pencapaian besar untuk merayakan kemajuan. Bertahan di masa sulit, belajar dari kegagalan, atau berani mengambil jeda—semua itu adalah keberhasilan yang tidak selalu tampak dari luar.
Hidup bukan hanya tentang siapa yang paling cepat sampai, tetapi siapa yang terus melangkah dengan jujur dan sadar.
Mungkin Tidak Pernah Tertinggal
Jalan yang ditempuh saat ini, seaneh atau selambat apapun terlihat dari luar, bisa jadi adalah jalan yang paling sesuai. Dan siapa tahu, justru dari jalan itulah, makna yang sesungguhnya akan ditemukan.


